Belakangan ini makin banyak perusahaan di Indonesia bergiat dalam mengelola reputasinya. Tidak bisa dipungkiri, apa yang terjadi dengan Enron, Arthur Andersen, Merrill Lynch, General Electric dan WorldCom menjadi pemicu yang mendatangkan hikmah akan pentingnya mengelola reputasi perusahaan. Reputasi perusahaan ini tentunya berkaitan dengan banyak aspek yang ada di dalam sebuah perusahaan, termasuk di dalamnya adalah upaya manajemen resiko dan juga strategi dalam pengendalina resiko.
Pengukuran resiko ini menjadi bahasan utama dalam proses manajemen dan pengendalian resiko, terutama sekali dalam sektor perbankan.
Pengendalian risiko mempunyai cakupan yang lebih luas dari manajemen risiko. Manajemen risiko sering didefinisikan sebagai hedging atau menetralisasikan risiko keuangan yang dihasilkan dari satu atau suatu seri transaksi. Dalam tulisan ini, pengendalian risiko merupakan keseluruhan proses kebijakan , prosedur dan sistem yang dibutuhkan oleh suatu institusi untuk mengelola secara prudent semua risiko yang dihasilkan dari transaksi-transaksi keuangan, dan untuk meyakini bahwa semua itu berada dalam batas ‘risk appetite’ yang sudah ditetapkan.
Untuk menghindari pertentangan kepentingan, pengendalian risiko harus dipisahkan dan harus cukup independen dari unit bisnis yang melaksanakan transaksi keuangan perusahaan (unit terakhir ini lazimnya bertanggung jawab dalam pelaksanan hedging risiko yang dihasilkan dari perdagangan yang mereka lakukan). Dalam beberapa organisasi, pengendalian risiko dilaksanakan oleh unit-unit manajemen risiko yang independen dibandingkan oleh unit yang dinamakan ‘seksi pengendalian risiko’, namun perbedaan disini hanya semantik bukan perbedaan dalam ‘job function’.
Tujuan Pelatihan
- Peserta paham arti penting pengelolaan risiko bank bagi berkelangsungan usaha bank;
- Peserta paham pokok-pokok pembahasan Peraturan Bank Indonesia
- Peserta paham tentang Undang-undang Perbankan yang terkait dengan Pelaksanaan Operasional;
- Peserta paham tentang Program Know Your Customer serta implikasinya dalam Sisdur Operasional Bank
- Peserta mengetahui exposures terhadap sumber-sumber risiko global yang semakin meningkat ketika sebuah institusi mengembangkan operasinya,
- Memahami interaksi dari faktor-faktor risiko di dalamnya,
- Memahami hubungan antara produk-produk yang saling bersilangan antara risiko-risiko pasar dan risiko-risiko keuangan.
Materi Pelatihan
- Pentingnya Manajemen Risiko dalam Industri Perbankan
- Jenis-jenis Risiko
- Pengawasan Berbasis Resiko
- Penilaian dan manajemen risiko pasar
- Manajemen dan pengukuran risiko kredit
- sistem , operasi dan pengendalian
- Rekomendasi bagi pembuat undang-undang (legislators), pembuat peraturan (regulators) dan otoritas pengawasan
- Frame work for the evaluation of Internal Control System
Element Dari Manajemen Resiko :
- Lingkungan Pengendalian
- Sifat dan Cakupan pengendalian
- Implementasi
- Verifikasi dan pelaporan
Komitmen Pengendalian Resiko Secara Intern :
- Sistem penggajian yang baik
- Invest pada sistem pemantauan risiko global
- Menetapkan suatu struktur manajemen serta mekanisme check & balances , misalnya antara front office dengan back office , dengan lebih banyak tanggung jawab langsung kepada komite audit yang bersangkutan
- Mengadopsi suatu pendekatan yang lebih sophisticated terhadap risiko kredit, risiko operasional , manajemen jaminan (kolateral) dan disiplin lain yang berkaitan.
Penerapan Manajemen Resiko perbankan Indonesia
Konsep Statistic Tentang Resiko
Risiko Pasar
Risiko Kredit
Risiko Operasional
Risiko Hukum, Risiko Reputasi dan Risiko Strategik
Risk Based Internal Audit
Peserta Pelatihan
Credit Analyst, Credit Risk Manager, Operational Risk manager atau karyawan dari komite pengelolaan resiko atau kelompok kerja Resiko Strategi dan Reputasi pada institusi keuangan